“ Ibu Jangan Pernah Melupakan Aku Di Dalam
Hidupmu “
( Part 5 )
Kisah ini akan di lanjutkan dari ( Part 4 )
Kisah Rekaman : pada saat Shuyin pulang dari
sekolah, ternyata banyak yang harus Shuyin lakukan seperti orang dewasa di
keluarganya .. asal setiap di hari pagi saja, Shuyin sudah merasa sangat sibuk
terus sedangkan ayah dan ibu selalu tidak ada berada di rumah maka si tangan
kecil lemah ini yang harus bekerja keras untuk menghidupi adik kecil dan
keluarga Shuyin. Kehidupan Shuyin adalah kehidupan salah satu contoh yang
terbaik beserta makan malam seluruhnya pun di persiapkan oleh Shuyin. Namun yang
sekarang membuat kehidupan Shuyin sedih adalah selama ini dari dulu hingga
sekarang selama 4 tahun ini ibu tidak pernah mencoba masakan yang di buat oleh
Shuyin, adik kecil pun baru saja mulai demam dan merasa sangat tidak nafsu
makan jika Shuyin sesudah selesai makan, maka Shuyin pun segera untuk
menyiapkan makan untuk adik kecilnya agar tidak merasa lapar di malam hari dan
ketika di suapin adik kecil Shuyin ini tetap saja tidak ingin mau makan. maka
satu – satunya cara dari Shuyin adalah hanya bisa berusaha semaksimal mungkin
untuk membuat adik selalu gembira dan tidak di sangka adik yang di meja ini
melihat kakak sedang menangis adik pun menjadi ikut nangis bersama kakaknya.
Shuyin untuk menghadapi ini semua sepertinya
merasa yang benar sangat menyulitkan baginya dan Shuyin pun tidak tau harus
ingin melakukan apa. Seandainya ada ibu yang selalu ada di samping anak –anak ini
pasti jauh lebih baik dari yang sebelumnya, Shuyin pun merasa takut atau
khawatir adiknya sakit dan bisa membuat adik supaya cepat tidur Shuyin mengambil
air untuk lap wajah adik. Dari perhatian Shuyin ini, bisa membuat ke dua
adiknya berubah menjadi tenang dan aman, akan tetapi Shuyin masih belum ketahui
bahwa kegembiraan saat ini bisa bertahan untuk kedepannya? Setelah Shuyin
lapkan wajah adik Shuyin membawa adik ke tempat tidur dan yang ada di dalam
mimpi mereka ingin dapat bertemu dengan
ibu mereka.
MC : nyonya Lu, kamu telah mempunyai seorang anak yang benar sangat baik dan bisa melakukan itu semua kepada kakek dan nenek sampai bahkan bersama adik Shuyin, apa nyonya tidak merasa bersalah ketika nyonya tinggalin Shuyin sendirian seperti ini?
MC : nyonya Lu, kamu telah mempunyai seorang anak yang benar sangat baik dan bisa melakukan itu semua kepada kakek dan nenek sampai bahkan bersama adik Shuyin, apa nyonya tidak merasa bersalah ketika nyonya tinggalin Shuyin sendirian seperti ini?
Lu Hanwen : iya, saya pun sudah merasa bersalah
kepada mereka maka saya harus berminta maaf kepada mereka semua bahwa saya
sudah melupakan dan tinggalin dengan begitu saja, apalagi Shuyin dan adiknya
masih berusia kecil. Dan saya pun sudah tidak merawat dengan baik.
MC : nyonya Lu, terakhir pulang ke rumah Shuyin kapan?
Lu Hanwen : bulan 6 . .
MC : jadi selama kamu pulang ke kampong selama kurang lebih 10 hari. Apakah kamu pernah bertemu dengan anak kamu?
Lu Hanwen : tidak
MC : kenapa kamu tidak ketemu dengan anak anak kamu di sana, kan kamu sekalian pulang di sana.
Lu Hanwen : di karenakan anak aku kemarin sedang pergi ke rumah bibinya. . .
MC : nyonya Lu, terakhir pulang ke rumah Shuyin kapan?
Lu Hanwen : bulan 6 . .
MC : jadi selama kamu pulang ke kampong selama kurang lebih 10 hari. Apakah kamu pernah bertemu dengan anak kamu?
Lu Hanwen : tidak
MC : kenapa kamu tidak ketemu dengan anak anak kamu di sana, kan kamu sekalian pulang di sana.
Lu Hanwen : di karenakan anak aku kemarin sedang pergi ke rumah bibinya. . .
MC : jadi kenapa kamu tidak pregi mencari anak
kamu ke rumah bibi?
Lu Hanwen : saya tidak ingin pergi mencari anak aku ke rumah bibi di karenakan dulu saya pernah di sakitin dengan suami saya, jadi saya takut waktu ketemu dengan suami saya, akan seperti dulu ingin menyakiti saya, saya tidak jadi bertemu dengannya.
Lu Hanwen : saya tidak ingin pergi mencari anak aku ke rumah bibi di karenakan dulu saya pernah di sakitin dengan suami saya, jadi saya takut waktu ketemu dengan suami saya, akan seperti dulu ingin menyakiti saya, saya tidak jadi bertemu dengannya.
MC : saya tau, akan tetapi Shuyin masih anak
kecil yang sama sekali tidak mengerti persoalan tentang kehidupan orang dewasa.
.sehingga Shuyin berpikir masalah dari dirinya sendiri apakah yang dia lakukan
selama ini tidak baik, sehingga ibu tidak mau menemui Shuyin khawatir ibunya
melupakan dirinya. Dan Shuyin ada menulis sebuah surat kepadaku :
Ibu, saya hari ini rebut dengan teman sekolahku
. . akan tetapi ibunya tidak datang, maka Shuyin merasa ibu tidak mau Shuyin
lagi. Dan Shuyin pun ibarat seperti anak yatim piatu . . . maka Shuyin hanya
ingin 1 hal saja dari nyonya Lu yaitu : Shuyin ingin nibunya kembali di
kehidupan yang akan datang dan Shuyin tidak ingin kehilangan ibunya lagi.
~ The End ~

No comments:
Post a Comment